Halaman

Selasa, 07 Januari 2020

Cinta

Syaikhina Al habib Ali Zainal Abidin bin Segaf Assegaf (habib bidin az zahir Pekalongan)
Cinta itu tidak mengenal jarak dan waktu.. buktinya apa? Buktinya Rasulullah
Makam Rasulullah di Madinah dan kita semua disini, kita bersholawat kepada Rasul bukti kita sangat mencintai Rasul. Kami rindu Rasul اشفع لنا يا رسول الله
Yang kedua waktu, Rasulullah hidup kurang lebih 1400 tahun yang lalu, tapi ketika kita memuja Rasul, bersholawat seperti ini kepada Rasul, berasa seperti Rasul sedang hadir diantara kita, kita duduk bersandingan dengan Rasul.
صلى الله على محمد
Bismilah umat Islam sejahtera
Bismilah Indonesia jaya
Bismilah Indonesia aman, damai
Aamiin ya Robb...
@arii_muhammad4121

Sabtu, 04 Januari 2020

MenjemputHidayah di Kota Solo


      Suasana hujan menjadikan semua orang di mobil travel tidur dengan nyaman, dengan kondisi badan lelah, mereka terlihat terlelap sembari mendengarkan musik. Rabu, 18 Desember 2019 aku menghadiri acara maulid yaitu salah satu rangkaian acara Haul Habib Ali bin Muhammad bin Husein al habsyi, penulis kitab maulid simtudurror.
    Saat ini aku sedang dalam perjalanan pulang dan masih terjebak macet di kota Solo. Kami berangkat kemaren tepatnya hari selasa malam sehabis melaksanakan sholat isya'. Dengan jumlah 19 orang dengan supir bismilah kami menuju ke kota Solo. Sampai di lokasi haul sekitar pukul 01:30 kami langsung turun dan berpencar mencari tempat untuk bersih-bersih dan ganti baju guna persiapan mengikuti rangkaian acara maulid tersebut.
    Selesai persiapan kurang lebih pukul 03:00 aku dengan 3 orang teman lainya menuju ke Masjid Riyadh tempat dilangsungkan acara maulid. Ku pikir jam segitu tempat masih agak sepi dan masih bisa masuk masjid, tapi ternyata perkiraan ku salah. Sekitar 50 meter dari gerbang masjid sudah dipenuhi ribuan orang dengan berdesak-desakan, aku beserta 3 temanku tidak menyerah dan terus berusaha mendesak menuju ke pintu gerbang Masjid Riyadh. Padahal gerbang Masjid tersebut sudah ditutup karena untuk persiapan melaksanakan sholat subuh berjamaah. Para Banser yang berjaga di sana pun sudah mencegat orang yang mau nekat maju kedepan. Kecuali kalangan habaib(keturunan Rasul) memang mereka adalah tamu undangan dan dipersilahkan untuk langsung masuk ke masjid. Aku tidak menyerah dan akhirnya bisa sampai maju ke depan gerbang Masjid. "Ah tak apa disini sebentar paling setelah jamaah sholat subuh selesai gerbang pasti buka, dan aku sudah punya wudhu nanti sholat jamaah dengan teman" aja didalam nyari tempat longgar", pikirku. Karena tahun sebelumnya aku juga seperti itu, dateng terlambat dan akhirnya masuk setelah dilaksanakanya sholat subuh. Padahal waktu itu masih menunjukan pukul 03:14 yang berarti aku harus menunggu cukup lama dengan posisi berdiri sampai selesai sholat subuh.
    Kaki sudah terasa senat-senut karena memang kakiku ini sedang dalam keadaan kurang baik (b. Jawa: aboh) dan sampai akhirnya dengan cukup banyak menguras tenaga dan kesabaran hhe gerbang Masjid dibuka sekitar pukul 04:15. Saat itu masih dalam keadaan berdesakan, aku merasa kasihan dengan orang-orang tua maupun anak-anak kecil yang ikut berdesakan masuk ke Masjid, walaupun sudah ada beberapa Banser yang menertibkan disana tetapi tidak dapat dipungkiri dengan kondisi lelah dan perasaan tidak sabar ingin masuk dari setiap orang maka banyak yang memaksakan masuk kedalam dengan tidak memperdulikan kanan kiri, hadehhh. 
    Dengan sedikit perjuangan(hha lebay) aku beserta 3 tmenan ku bershasil masuk dan menuju lantai paling atas Masjid Riyadh(lantai 4). Aku baru ingat tadi saat aku menunggu diluar tidak sengaja wudlu ku batal. Akhirnya aku menuju ke lantai 2 guna mengambil air wudlu. Dengan sedikit perjuangan lagi (berdesak-desakan) eh sampai di lantai 2 ternyata air habis. Hedehh parah bener. Akirnya tanpa pikir panjang aku punya ide dan naik lagi ke lantai 4. Disana terdapat banyak botol minuman gelas bekas berserakan. Itulah yang aku pikirkan, akhirnya aku mengumpulkan beberapa wadah air mineral yang masih tersisa sedikit air dan aku kumpulkan. Hingga akhirnya terkumpul cukup banyak dan bisa untuk dibuat berwudlu. Dan melaksanakan sholat subuh. Alhamdulilah...
    Selesai sholat subuh acara langsung dimulai yaitu pembacaan Maulid imtudurror dengan diselingi beberapa qasidah yang merdu. Aku mengikuti acara dengan lancar, walaupun diselingi beberapa kali mata terpejam(ngantuk). Sekitar pukul 08:00 acara selesai. Dilanjutkan ziarah ke makam Almarhum Habib Muhammad Anis bin Alwi bin Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi yang bertempat pas dibelakang masjid.
    Selesai mengikuti semua rangkaian kegiatan kami berpencar untuk sekedar jalan jalan atau belanja oleh oleh. Kalau aku? Berhubung dompet lagi laper walaupun perut terasa laper (hhe maklum anak pondok ples kuliah lagi, jadi biasa keadaan darurat dengan sebab bajet sudah habis sebelum waktu kiriman dari orang tua,,ahaa curhat broo. Tapi tak apa inilah istimewanya santri,tak bawa harta hati tetap bahagia karena banyak sahabat seperjuangan di sekitarnya.waseeeght) langsung aja menuju ke Masjid As-Segaf yang bertempat dekat dengan Masjid Riyadh untuk istirahat.
    Adzan dhuhur berkumandang kami serombongan langsung melaksanakan sholat dhuhur dengan dijamak dengan sholat ashar dan langsung bersiap untuk perjalanan pulang. Diperjalanan kebanyakan teman-teman ketiduran karena memang kondisi badan cukup melelahkan. Dengan diremani hujan gerimis dan kondisi jalan yang macet. Aku tak bisa tidur. Karena supir menyetel musik dangdut dengan suara keras, ini yang buat aku tak enak pikiran dan hati,, jfkdbdk. Aku bingung mau ngapain. Terlihat HP didepan mata kemudian aku ambil. Dan seperti biasa tangan ini tak tahan untuk menelusuri keyboard layar HP android bermerek Redmi Note 7 ini. Sembari menunggu perjalanan menuju rumah saudara Jamal yang bertempat tinggal di Demak sebelum kembali ke PonPes Darul Futuhat Mlonggo Jepara, aku sedikit mencurahkan fikiran menuliskan sedikit kata-kata hingga khirnya jadilah tulisan ini. Ya, terimakasih kepada teman-teman pembaca yang sudah mau menyempatkan sedikit waktunya untuk membaca sedikit ketikan dari seorang tangan pendosa ini.

    Oh ya kurang satu. Beberapa poin pelajaran yang dapat aku ambil hari ini.
1. Kita itu makhluk hHIDUP, dan semua yang hidup itu pasti akan MATI. كل نفس ذائقة الموت
2. Hidup itu sebentar jadi jangan sia-siakan sisa waktumu untuk sesuatu yang sia-sia.
3. Ingat, kita hidup di dunia hanya untuk mencari bekal di Surga nanti. Jadi berlombalah dalam kebaikan.
Tak akan pernah bisa seseorang mengandalkan amalnya untuk masuk ke Surga. Terus caranya gimana?. Dengan men-dompleng dengan para Ulama' mengharapkan barokahnya yang denganya kita bisa nyambung sampai ke Rasulullah dan mendapat syafaat beliau hingga akhirnya mendapat Ridho-Nya. Aamiin

Saya ucapkan banyak terimakasih. Dan jangan lupa bahagia selalu dan "membahagiakan orang lain". خير الناس انفعهم للناس, sebaik-baik manusia adalah mereka yang bisa bermanfaat untuk orang lain.
Semoga bermanfaat...
و السلام عليكم و رحمة الله و بركته
Oleh: Sang Pendosa